Senin, 06 Maret 2017

Menjadi Pelajar Berakhlak Sesuai Ajaran Islam

Menjadi Pelajar Berakhlak Sesuai Ajaran Islam


Assalamuallaikum wr,wb
 Sobat, tentu kita yang beragama Islam harus bisa berakhlak seperti ajaran agama kita. Jangan sampai kita tidak sesuai dengan ajaran agama Islam. Di sini kita akan bahas tentang bagaimana caranya menjadi Pelajar berakhlak sesuai ajaran agama Islam. Syariah Islam adalah syariah yang sempurna yang menekankan pada pembinaan pribadi yang Islami dari segala aspeknya, sebagaimana yang di Sabdakan oleh Nabi Muhammad SAW: “Orang yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Tirmidzi). Akhlak yang mulia merupakan refleksi iman dan buahnya, iman tidak akan menampakkan buahnya tanpa akhlak. Nabi Muhammad SAW mengabarkan bahwa tujuan terbesar di utusnya adalah untuk menyempurnakan akhlak-akhlak yang mulia, beliau bersabda: “Sesungguhnya saya di bangkitkan untuk menyempurnakan akhla-akhlak yang mulia.” (HR. Bukhari dan Ahmad)Oleh sebab itu Allah menyanjung Nabi Muhammad SAW dengan akhlak yang baik, Allah berfirman yang artinya: “Dan sesungguhnya engkau ( Muhammad) benar-benar berakhlak yang agung.” (Al-Qalam 4)
 Setiap kali seorang pelajar muslim mempunyai budi pekerti Islami dalam tingkah lakunya, semakin dekatlah ia kepada kesempurnaan yang dicita-citakan yang dapat mendorong untuk semakin bernilai dan semakin dekat kepada Allah SWT. Sebaliknya bila ia semakin jauh dari budi pekerti dan etika Islami, maka pada hakekatnya ia semakin jauh dari ruh dan system dasar Islam, sehingga ia menjadi manusia robot yang tiada memiliki ruh dan perasaan. Ibadah-ibadah dalam Islam sangat erat kaitannya dengan akhlak. Setiap ibadah tidak bernilai bila tidak tergambarkan dalam bentuk akhlak yang utama. Shalat misalnya dapat memelihara manusia dari perbuatan keji dan munkar, puasa yang dapat mengantarkan kepada takwa, zakat dapat membersihkan hati, mensucikan dan membebaskan jiwa dari penyakit bakhil, haji merupakan lapangan nyata untuk membersihkan dan mensucikan diri dari penyakit iri dan dengki.
POKOK-POKOK AKHLAK ISLAMI
1. Berlaku Benar
Sifat benar adalah akhlak Islami yang di perintahkan Allah SWT kepada saeorang Muslim, Allah berfirman : “Hai-orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan jadilah kamu bersama orang-orang yang benar.” (At-Taubah 119)
Nabi Muhammad SAW bersabda: Hendaklah kamu berkata benar, karena sifat benar akan membawa kepada kebaikan, sesungguhnya kebaikan itu akan membimbing masuk surge, seseorang yang selalu berkata benar, dan bersungguh-sungguh untuk selalu benar, sampai ia dituliskan di sisi Allah sebagai shidiq (hamba yang sangat benar).” (HR. Muslim)
2. Jujur Menunaikan Amanah
Menunaikan amanah kepada ahlinya adalah akhlak Islami yang diperintahkan Allah kepada setiap muslim, sesuai dengan firman Allah yang artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu mengembalikan semua amanah kepada yang berhak menerimanya.”(An-Nisa’ 58)
3. Menepati Janji
Di antara akhlak Islam yang agung adalah menepati janji, Allah berfirman yang artinya: “Dan tepatilah janji, karena janji itu akan diminta pertanggung jawabannya.” (Al-Isra’ 34) Menyalahi janji adalah salah satu sifat orang munafik .
4. Tawadhu’ (Merendahkan Diri)
Diantara akhlak Islami yang mesti di perhatikan oleh seorang pelajar Muslim adalah sifat tawadhu’ kepada sesama muslim baik orang kaya maupun miskin. Allah berfirman yang artinya: “Dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman.” (Al-Hijr 88) Dan Nabi Muhammad SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah mewayuhkan kepadaku; agar kamu merendahkan diri, sampai tidak ada seorangpun yang berlaku sombong dan angkuh terhadap yang lain”. (HR. Muslim)
5. Berbakti Kepada Orang Tua
Berbakti kepada ibu bapak adalah termasuk akhlak yang mulia, karena kedunya memiliki hak yang sangat besar kepada anak-anaknya, setelah hak Allah SWT, Allah berfirman yang artinya: “Dan beribadalah kepada Allah, janganlah menyekutukan-Nya dengan sesuatu dan berbuat baiklah kepada ibu bapak.” (Al-Anam 151)
Alloh Swt memerintahkan taat kepada keduanya,menyayangi dan merendahkan diri serta mendo’akan keduanya, Ia berfirman yang artinya: ”Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dangen penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku,kasihanilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”.(Al Isra’ : 24)
Seorang lelaki pernah datang kepada Nabi Saw dan bertanya: “Wahai Rasululloh, siapakah manusia yang paling berhak saya temani dengan baik?”. Nabi menjawab: “Ibumu”. Ia berkata: “Lalu siapa lagi?”. Nabi menjawab “ Ibumu”. Laki-laki itu bertanya lagi:” kemudian siapa?”. Nabi menjawab :” Ibumu”. Ia bertanya lagi: “kemudian siapa?”. Nabi menjawab:” Kemudian Ayahmu”.
Berbakti dan berbuat baik kepada ibu bapak adalah fardhu ‘ain menurut kesepakatan kaum muslimin, bukan sekedar pelengkap yang bersifat anjuran semata.
6. Menyambung Silaturrahmi
Diantara akhlak islam yang diwajibkan adalah menghubungkan silaturrahmi, sebab memutuskannya dapat menyebabkan pelakunya dilaknat dan terhalang masuk surga. Yang di maksud dengan keluarga (Arham) disini adalah karib kerabat seperti: Paman, bibi, (Saudara permpuan ayah atau ibu) dan lain- lain. Alloh berfirman yang artinya: “Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka itulah orang- orang yang di la’nati Alloh dan di tulikan- Nya telinga mereka dan di butakan-Nya penglihatan mereka”. (Muhammad: 22-23)
Rasululloh Saw bersabda: “ Tiada akan masuk surga orang yang memutuskan hubungan kekeluargaan”. (Muttafaq ‘alayhi)
7. Berlaku baik kepeda tetangga
Diantara akhlak islami juga berlaku baik kepada tetangga. Tetangga adalah orang yang tinggal di samping rumahmu. Yang paling berhak mendapatkan kebaikan dan penghargaan adalah yang paling dekat kepadamu. Alloh berfirman yang artinya: “dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang- orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh”.(An Nisa’: 36)
Nabi Saw bersabda: “Jibril selalu memesankan tetangga kepadaku sehingga saya menduga bahwa tetangga akan di jadikannya ahli waris”. ( Muttafaq ‘alayhi)
Dan Nabi pernah berkata kpada Abu Zarr ra: “Wahai Abu Zarr,bila engkau memasak maraq (gulai) maka banyakkan kuahnya, dan tolong perhatikan tetangga-tetanggamu”.(HR.Muslim)
Seorang tetangga tetap punya hak ketetanggaannya sekalipun dia orang kafir.
8. Memuliakan Tamu
Memuliakan tamu adalah akhlak yang di anjurkan Islam berdasarkan sabda Rasululloh Saw: “Siapa yang beriman kepada Alloh dan Hari Akhirat hendaklah memulikan tamunya”.(Muttafaq ‘alayhi)
9. Pemurah dan Dermawan
Salah satu akhlak islam adalah pemurah dan dermawan. Alloh telah memuji orang yang suka berinfaq lagi pemurah dan dermawan dalam firman- Nya: “ Orang-orang yang menginfaqkan harta mereka di jalan Alloh,kemudian mereka tidak mengiringi apa yang di nafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (persaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekn tidak puhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. ( Al Baqarah: 262).
Nabi bersabda: “ Barang siapa yang memiliki kelebihan kendaraan, hendaklah ia berikan kepada yang tidak punya kendaraan, dan siapa yang mempunyai kelebihan bekal hendaklah ia berikan kepada yang tidak memiliki bekal”. (HR. Muslim)
10. Penyantun dan sabarnya
Diantara akhlak islami adalah sifat penyantun, penyabar, pema’af dan merelakan kesalahan orang lain serta mau menerima permohonan maaf orang yang menagkui kesalahannya. Alloh Swt berfirman yang artinya: “ Tetapi oaring yang bersabar dan memafkan sesungguhnya perbuatan yang demikian itu termasuk hal-hal yang di utamakan”.(Asy Syuraa: 43)
Dan firmannya pula: “Dan hedaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Alloh tidak mengampunimu?” (An Nur:22)
Nabi Saw pernah bersabda: “Sedekah tiada akan mengurangi harta, Alloh tiada akan menambah seorang hamba pemaaf kecuali kemuliaan, Tiada seorangpun yang merendahkan diri karena Alloh, melainkan tinggi derajatnya”. (HR.Muslim)
Dan beliau bersabda pula: “Kasihilah niscaya kamu di kasihi, dan ampunilah niscaya kamu diampuni”. (HR. Ahmad)
11. Mendamaikan Manusia
Mendamaikan pertikaian adalah akhlak islami yangsangat agung yang dapat menebarkan cinta, kedamaian dan semangat salingmembantu antara sesama manusia. Alloh berdirman yang artinya: “ Tidak ada kebaikan pada kebanyakan pada kebanyakan bisikan –bisikan mereka,kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia)memberi sedekah,atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Alloh, maka kelak kami member kepadanya pahala yang besar”. (An Nisa’:144)
12. Sifat Malu
Sifat malu adalah akhlak Islami yang mengajak mencapai kesempurnaan dan keutamaan serta menghalangi dari sifat-sifat rendah dan kekejian. Malau yang di maksudkan adalah malu kepada Allah bila seorang muslim dilihatnya dalam maksiat. Demikian juga malu kepada manusia dan kepada diri sendiri , yang merupakan ekspresi iman yang dalam hati. Nabi Muhammad SAW bersabda:“Sifat malu tidak mendatangkan selain kebaikan.” (Muttafaqun ‘alaihi)
13. Kasih Sayang
Diantara akhlak Islam adalah kasih sayang, yang sekarang ini sudah lenyap dari jiwa banyak manusia sehingga hati mereka menjadi keras bagaikan batu. Orang mukmin harus bersifat penyayang, merasa iba, perasaan halus dan mudah tersentuh, Allah berfirman yang artinya: “Dan dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk kasih sayang. Mereka adalah golongan kanan.” (Al-Balad 17-18) Nabi SAW bersabda: “Perumpamaan orang-orang beriman dalam saling mencintai dan berkasih sayang adalah ibarat satu tubuh, bila salah satu anggotanya sakit anggota yang lain akan ikut meresakan tidak tidur dan sakitnya.” (HR. Muslim)
14. Berlaku Adil
Diantara pokok akhlak Islam dalah keadilan yang dapat menebarkan ketentraman jiwa, menyebabkan langgengnya keamanan dalam masyarakat, serta terhapusnya segala macam bentuk kejahatan. Allah berfirman yang artinya: “Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu berlaku adil. Berbuat baik dan memberi kepada karib kerabat.” (An-Nahl 90)
15. Menjaga Kesucian Diri
Menjaga kesucian diri adalah akhlak Islami yang dapat mengawal kehormatan dari pencampuran keturunan, Allah berfirman:“Hendaklah orang-orang yang belum sanggup menikah menjaga kesucian dirinya sampai Allah mengaruniakannya kecukupan.”(An-Nur 33)
Nabi SAW bersabda: “Jaminlah olehmu enam perkara, niscaya aku menjamin surge bagimu; Apabila seseorang dari kalian berbicara jangan bohong, apabila dipercaya jangan khianat, apabila berjanji jangan mungkir, tundukkanlah pandangan mu, tahanlah tanganmu (dari berbuat dosa) dan peliharalah kemaluanmu.” (HR. Thabrani)
Inilah akhlak-akhlak Islami, tak satupun yang tidak dapat diterima, bahkan ia merupakan budi pekerti yang mulia yang sesuai dengan fitrah yang sehat. Ayo sobat, kita latih terus kepribadian kita agar menjadi pribadi yang disayangi Allah, sobat pasti bisa melakukannya.

Assalamuallaikum..... semoga bermanfaat buat kita semua aminn ya robb...